Memperingati Hari Lahirnya Pancasila : GMMI gelar aksi simpatik di Bundaran Catur Muka



Puluhan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Marhaen Muda Indonesia (GMMI) kemarin mengadakan aksi simpatik di Bundaran Catur Muka, Denpasar, Bali. Aksi ini digelar dalam rangka memperingati hari Kelahiran Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni. Aksi yang digelar selama kurang lebih dua jam ini cukup menyita perhatian masyarakat terutama pengguna jalan yang melewati seputaran Jalan Veteran dan Gajah Mada Denpasar.

Dengan pakaian serba hitam yang memang merupakan ciri marhaen, para pemuda ini membentangkan beberapa spanduk yang bertuliskan "JAS MERAH BUNG KARNO : Jangan Sekali - sekali Melupakan Sejarah" dan PANCASILA, UUD 1945 : NKRI adalah harga mati." Menurut Korlap aksi simpatik, I Gede Landep aksi ini digelar untuk mengingatkan masyarakat bahwa tepat 65 tahun yang lalu adalah awal dicetuskannya gagasan Pancasila yang akhirnya mampu menjadi dasar Negara Indonesia hingga ini. " Kami yakin banyak orang masyarakat yang belum mengetahui bahwa hari ini adalah hari lahirnya Pancasila. "

Dalam pernyataan sikapnya, GMMI menyerukan :
1. Menjunjung Pancasila sebagai dasar NKRI
2. Menjunjung tinggi dan menyerukan bahwa Pancasila, UUD 1945, dan NKRI adalah harga harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
3. Menolak segala macam bentuk kegiatan yang berniat mengganti ideologi Pancasila
4. Bersama - sama menjunjung dan melindungi eksistensi Pancasila sebagai kekuatan Bangsa.
5. Menjunjung serta mengamalkan nilai - nilai yang terkandung dalam setiap butir Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Selain membacakan peryataan sikap dan orasi, para pemuda juga mengumandangkan yel - yel yang bernuansa nasionalisme. Salah satu peserta aksi menyatakan keikutsertaannya dalam aksi ini murni untuk menggugah rasa nasionalisme generasi muda. "saya melihat generasi muda saat ini sudah banyak yang tidak peduli dengan sejarah bangsanya sendiri. inilah yang harus kita cegah agar bangsa Indonesia tidak semakin terpuruk.

Aksi ini pun ditutup dengan memutari Bundaran Catur Muka. Meskipun demikian, hingga ditutupnya aksi ini pada Pukul 15.30, para pemuda tetap memastikan bahwa semua berjalan lancar dan aman. " Ini kan aksi simpatik, bukan aksi anarkis, kami selalu punya komitmen untuk menjaga citra Bali sebagai daerah yang aman." kata sang korlap.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Macys Printable Coupons