Desakan terhadap Pemerintah untuk bersikap tegas terhadap Malaysia ternyata tidak hanya terfokus di Jakarta maupun kota-kota lain di Pulau Jawa. Puluhan pemuda yang mengatas namakan Gerakan Marhaen Muda Indonesia (GMMI)siang tadi (Kamis, 26 Agustus 2010) mengadakan aksi simpatik mendesak penegasan hubungan diplomasi antara Indonesia dan Malaysia. Aksi dilakukan di depan Konsulat Jenderal Malaysia di Bali, tepatnya di Jalan Raya Kuta, Badung-Bali.
Dalam seruannya, masa GMMI yang dipimpin Korlap I Ketut Wilantara dan Wakorlap, I Wayan Suardika mendesak agar Pemerintah Indonesia dan Malaysia segera meyelesaikan konflik berkepanjangan terutama yang menyangkut perbatasan - teritorial kedua negara. Selain itu, para pemuda yang menggunakan pakaian putih hitam ini menyerukan agar Malaysia menghentikan intimidasi terhadap wilayah perairan Indonesia serta berbagai kekerasan yang dilakukan terhadap warga negara Indonesia di Malaysia. GMMI juga mengecam barter tiga pejabat Indonesia dengan 7 maling ikan Malaysia yang sempat menjadi headline di beberapa media nasional beberapa waktu lalu.
Aksi ini menjadi semakin menarik karena diselingi oleh orasi dalam bahasa Inggris. I Gede Wartika, sang orator berbahasa inggris sempat mendapat tepuk tangan riuh dari wisatawan yang ada di sekitar lokasi aksi.
Setelah hampir 1 jam melakukan orasi, 8 orang perwakilan GMMI akhirnya diterima oleh Konsulat Jenderal Malaysia di Bali, Feisol Hashim. Dalam pertemuan tersebut, juru bicara GMMI, Komang Edy Mulyawan, menegaskan agar aksi yang mereka lakukan dapat diterima dan ditindak lanjuti oleh Konsulat Malaysia. "Ini tidak hanya menyangkut kedaulatan negara Indonesia tapi juga hubungan diplomatik kedua negara. Dengan adanya hubungan yang baik maka konflik akan dapat diminimalisir." ungkap Filton Abaraham, salah satu masa GMMI yang juga ikut dalam pertemuan berdurasi sekitar 15 menit tersebut.
Konjen Malaysia sendiri merespon positif aksi simpatik yang dilakukan. Dalam pernyataannya di depan masa GMMI, Feisol Hashim berjanji akan meneruskan surat dan pernyataan sikap yang dibawa GMMI ke Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan Kementrian Luar Negeri Malaysia. "Hubungan Indonesia dan Malaysia sudah cukup baik, namun diplomasi harus terus dilakukan. Apalagi saat ini sudah banyak wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia, khususnya Bali. Ini harus dipertahankan. Mari jaga Bali bersama -sama", ujar Hashim dalam pernyataannya menjelang berakhirnya aksi simpatik. Setelah membacakan pernyataan sikap dan Surat pernyataan Konsulat Jenderal Malaysia, aksi kemudian diakhiri dengan damai sekitar pukul 16.30. WITA.(idh)



Posted in: