Sejarah Mencatat - 10 November : Merekalah Pahlawan Masa Kini

Hari ini, tanggal 10 November 2010, Bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Pahlawan. Sebuah momen pertempuran yang dilakukan oleh para pejuang pada tanggal 10 November 1945, yang juga merupakan perang pertama setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Hal ini sekaligus menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme. Saat itu, terdapat sekitar 6,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. Korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600. Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.(wikipedia.org)

Peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November, hendaknya menjadi sebuah saat yang tepat bagi kita untuk menanamkan pola pikir tentang makna perjuangan seorang pahlawan. Soekarno, Jenderal Soedirman, Ki Hajar Dewantara dan ribuan nama lain yang sudah berkorban demi negeri ini memiliki kesamaan pandangan tentang esensi dari sebuah perjuangan, yaitu keihklasan dan pengabdian yang tulus. Bagaimana dengan era modern saat ini? adakah sosok yang mampu mentransformasikan esensi perjuangan seperti layaknya para pejuang kemerdekaan?

Dalam lingkup pemimpin bangsa, mungkin kita bisa hitung dengan jari. Sosok seperti alm Gusdur dengan konsep pluralisme Indonesia adalah salah satunya. Lalu bagaimana dengan yang lain? Dalam pandangan saya, ada beberapa sosok yang pantas disebut sebagai pahlawan. Mereka bukanlah sosok yang populer, bukan juga seorang tokoh bangsa. Mereka hanya sosok yang penuh keikhlasan melakukan apa yang mereka dapat lakukan yang tanpa kita sadari, merupakan sebuah hal yang harus kita apresiasi. Inilah mereka....

1.Pahlawan Lingkungan.

Sosok yang sederhana, mungkin sangat sederhana malah. profesi yang mungkin ditekuni bukan karena keinginan, melainkan karena tuntutan hidup dan tekanan ekonomi akibat sempitnya lapangan pekerjaan. Namun dalam kesehariannya, profesi ini adalah penyelamat lingkungan. mengumpulkan sampah plastik di jalanan, bahkan tidak jarang tumpukan sampah pun menjadi tempatnya menghabiskan waktu dalam sehari. Mengesampingkan kesan kumuh, serta bau menyengat yang bagi sebagian orang sangat mengganggu. Sungguh perjuangan yang harus kita beri apresiasi, meskipun terkadang mereka harus mendapat diskriminasi oleh sebagian orang dengan tulisan "Pemulung Dilarang Masuk" (baca : Pahlawan Dilarang Masuk)

2.Pahlawan Kemanusiaan
Di tengah terpaan bencana yang datang menghampiri Indonesia secara bertubi-tubi, siapa sosok yang paling berjasa dalam penanganan pasca bencana? Menteri? Presiden? ato mungkin anggota DPR yang sibuk mengurusi kunjungan kerjanya ke luar negeri? hhh...Dengan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya, jawabannya adalah Relawan Bencana.!!
Merekalah sosok yang penuh dengan semangat kebersamaan, rasa kepedulian dan membangkitkan motivasi para korban untuk bangkit dari keterpurukan pasca bencana.


3.Pahlawan Pendidikan
Nah, yang ini rasanya tidak asing lagi, akan selalu menjadi pahlawan meskipun hingga kini belum juga diberi tanda jasa. Hm..Ya. Merekalah Guru, sang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Sebuah pengabdian dalam dunia pendidikan terutama para guru yang dengan semangat keikhlasan membagikan pengalaman dan ilmunya demi tumbuhnya bibit-bibit berprestasi di negeri ini. Terlepas dari beberapa oknum guru yang berbuat diluar kode etiknya, guru tetaplah sebuah profesi dengan esensi kepahlawanan di dunia pendidikan.

dan berbagai pahlawan lainnya...............
sipapun dia, apapun profesinya, dapat kita sebut sebagai pahlawan, sepanjang mereka mampu menunjukkan keikhlasan dan rela berkorban demi tujuan masyarakat umum. Saya mengutip kalimat dari Eddy Prasetyo, yang ditulis dalam Tribun news edisi 10 November 2010 : Pahlawan sejati tidak membutuhkan atau menuntut gelar, karena sehebat apapun gelar, mereka tidak akan pernah menikmatinya. Dan ketika itu terwujud, maka sampai kapan pun, makna Hari Pahlwan akan menemukan relevansinya.

Kalau dipikir-pikir benar juga...
setiap orang mampu menjadi pahlawan. Pahlawan dengan sumbangsih nyata bagi bangsa dan negara sesuai dengan kemampuannya masing masing. dan yang terpenting, mereka yang harus mampu menginsiprasi munculnya pahlawan-pahlawan lain...
Selamat hari Pahlawan kawan....!!

referensi gambar :
http://www.cybermq.com
http://www.mediaindonesia.com

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Macys Printable Coupons