Bagi beberapa mahasiswa (termasuk saya), sidang skripsi merupakan hal yang sakral. Moment tersebut seolah menjadi puncak perjuangan bangku kuliah. Kata LULUS pun menjadi penentu sukses atau tidaknya mahasiswa dalam mengikuti ujian skripsi. Begitu kata Lulus terdengar, sebuah pertanyaan pun muncul di benak saya, apa berikutnya?
Pertanyaan yang saya maksud bukan pada upacara ceremonial seperti yudisium dan wisuda, melainkan apa yang akan dilakukan setelah benar-benar meninggalkan kampus (tercinta). Pertanyaan ini juga saya tanyakan pada beberapa teman lain, dan mayoritas menjawab bekerja! Tidak banyak yang menjawab S2 sebagai sasaran selanjutnya.
Pengangguran Berijazah Universitas
Menurut survey Biro Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2011, tingkat pengangguran di Indonesia tercatat 7,7 juta orang. Angka ini menurun dari hasil survey sebelumnya, yakni pada Februari 2011 sebesar 8,12 juta orang. Untuk pengangguran sarjana mencapai 8.02 % . Angka tersebut patut menjadi perhatian dari seluruh kalangan. Maklum saja, sarjana sebagai golongan yang sudah dianggap "intelek" seharusnya tidak lagi berkeliling untuk sekedar mencari pekerjaan, apalagi menjadi seorang pengangguran!
Kalau memang demikian, sudah saatnya setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikannya (termasuk saya) memikirkan apa yang akan dilakukan setelah lulus. Jangan sampai keberadaan sarjana justru menjadi bebasn keluarga, masyarakat, bahkan negara.
Pengangkatan Pegawai Negeri
Jangan berharap pada uang negara! itu pesan yang disampaikan salah satu dosen saya saat menjelang akhir perkuliahan reguler. Saya pikir ada benarnya juga. Moratorium sudah memupuskan harapan masyarakat yang memang berharap pada nikmat dan mudahnya menerima pendapatan dari kas negara. Jadi untuk apalagi berharap pada pengangkatan pegawai negeri
Posted in: PENDIDIKAN